Tren Harga Rumah di Tangerang Tahun 2026, Apakah Masih Terjangkau?

Daftar Isi
Tangerang dikenal sebagai salah satu wilayah penyangga Jakarta yang paling berkembang pesat dalam satu dekade terakhir. Infrastruktur yang semakin lengkap, akses transportasi yang mudah, hingga banyaknya kawasan hunian baru menjadikan Tangerang sebagai magnet investasi properti.
Namun, di tengah lonjakan pembangunan tersebut, muncul satu pertanyaan besar: Apakah harga rumah di Tangerang tahun 2026 masih terjangkau?
Pertumbuhan Properti Tangerang yang Pesat
Beberapa tahun terakhir hingga tahun 2025 ini, Tangerang terus menunjukkan perkembangan signifikan dalam sektor properti. Kawasan seperti BSD City, Gading Serpong, Alam Sutera, dan Citra Raya menjadi simbol kemajuan kota ini. Tak hanya dipenuhi oleh proyek perumahan, Tangerang juga tumbuh menjadi pusat bisnis, pendidikan, dan gaya hidup modern.
Pemerintah daerah dan pengembang besar terus membangun infrastruktur seperti tol Serpong–Balaraja, akses KRL Commuter Line, dan rencana LRT Tangerang–Cengkareng, yang semakin memperkuat nilai jual wilayah ini.
Dengan dukungan infrastruktur yang masif dan lokasi strategis, permintaan rumah di Tangerang pun melonjak. Namun, kondisi ini juga ikut mendorong harga tanah dan properti naik setiap tahun.
Kenaikan Harga Rumah di Tangerang Tahun 2026
Memasuki tahun 2025, data dari sejumlah situs properti nasional menunjukkan bahwa harga rumah di Tangerang naik sekitar 7–10% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini memang masih tergolong wajar, terutama jika dibandingkan dengan kota satelit lain seperti Bekasi atau Depok yang kenaikannya bisa lebih tinggi.
Berikut gambaran rata-rata harga rumah di beberapa kawasan Tangerang per 2025 ini:
- BSD City: Rp 18–25 juta/m²
- Gading Serpong: Rp 15–20 juta/m²
- Alam Sutera: Rp 20–30 juta/m²
- Cikupa & Tigaraksa: Rp 8–12 juta/m²
- Bintaro – Pondok Aren: Rp 16–22 juta/m²
Dari angka tersebut terlihat bahwa kawasan premium masih didominasi oleh segmen menengah ke atas. Namun, di wilayah barat Tangerang seperti Legok, Cikupa, Tigaraksa, dan Panongan, masih tersedia banyak pilihan rumah dengan harga di bawah Rp700 juta, yang relatif terjangkau untuk keluarga muda.
Mengapa Harga Rumah di Tangerang Terus Naik?
Ada beberapa faktor utama yang mendorong kenaikan harga rumah di Tangerang:
1. Lokasi Strategis dan Infrastruktur Lengkap
Tangerang punya keunggulan geografis karena dekat dengan Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta. Infrastruktur jalan tol, akses transportasi umum, dan fasilitas publik membuat kawasan ini menjadi incaran banyak orang.
3. Pertumbuhan Kawasan Ekonomi Baru
Banyak kawasan baru seperti Pasar Kemis, Curug, dan Cisauk yang mulai berkembang menjadi pusat hunian sekaligus investasi. Pembangunan kawasan industri dan perkantoran juga mendorong permintaan rumah meningkat.
3. Permintaan yang Stabil dari Kalangan Muda
Generasi milenial kini mulai berburu hunian pertama mereka. Karena harga rumah di Jakarta sudah terlalu tinggi, banyak yang beralih ke Tangerang yang dinilai masih lebih terjangkau dan prospektif.
4. Investasi Jangka Panjang yang Menjanjikan
Banyak investor membeli rumah di Tangerang bukan hanya untuk dihuni, tapi juga sebagai aset investasi. Nilai properti yang terus naik membuat wilayah ini tetap menarik bagi kalangan investor properti.
Apakah Masih Ada Rumah yang Terjangkau di 2025?
Masih terjangkau, tapi semakin terbatas. Harga rumah di bawah Rp600 juta kini lebih banyak ditemukan di kawasan pinggiran Tangerang bagian barat dan selatan, seperti di Tigaraksa, Solear, Cikupa, dan Legok.
Meski jauh dari pusat kota, banyak pengembang yang menghadirkan perumahan dengan konsep modern dan fasilitas lengkap, seperti one gate system, taman bermain, hingga area hijau. Dengan cicilan ringan dan DP rendah, rumah-rumah ini tetap menarik bagi pembeli pertama.
Sementara itu, untuk kawasan premium seperti Bintaro, BSD atau Alam Sutera, harga rumah memang sudah di atas Rp1 miliar. Namun, permintaan tetap tinggi karena fasilitasnya lengkap, akses mudah, dan nilai investasinya kuat.
Prediksi Tren ke Depan
Menurut sejumlah analis properti, tren kenaikan harga di Tangerang akan terus berlanjut hingga 2026, terutama di area yang dilewati proyek infrastruktur baru seperti tol Serpong–Balaraja dan jalur LRT.
Meski demikian, kenaikan harga diperkirakan tidak terlalu tajam, karena pengembang mulai menyesuaikan strategi dengan menghadirkan lebih banyak produk rumah compact dan affordable. Hunian berukuran 36–60 m² dengan desain minimalis modern kini menjadi primadona karena menawarkan keseimbangan antara harga, fungsi, dan gaya hidup.
Rekomendasi Rumah di Tangerang untuk Investasi
Bagi Anda yang sedang mencari hunian sekaligus peluang investasi menjanjikan, Kayu Manis Bellevue bisa menjadi pilihan yang tepat. Berlokasi strategis di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, perumahan ini menawarkan kombinasi ideal antara kenyamanan tempat tinggal dan potensi kenaikan nilai properti yang tinggi.
Dengan desain modern, lingkungan yang asri, serta fasilitas lengkap, Kayu Manis Bellevue bukan hanya tempat untuk menetap, tetapi juga aset bernilai bagi masa depan Anda.
Salah satu faktor utama yang membuat Kayu Manis Bellevue begitu menarik untuk investasi adalah lokasinya yang strategis. Terletak di kawasan Bintaro yang terus berkembang, perumahan ini memiliki akses mudah menuju berbagai pusat aktivitas penting seperti CBD Bintaro, Pondok Aren, dan BSD City.
Akses transportasinya pun sangat memadai dekat dengan Tol JORR, Stasiun KRL Jurangmangu dan Pondok Ranji, serta berbagai sarana publik lainnya. Mobilitas penghuni menjadi lebih mudah, baik untuk bekerja di Jakarta maupun beraktivitas di sekitar Tangerang Selatan. Lokasi yang terhubung langsung dengan infrastruktur besar inilah yang menjadikan Kayu Manis Bellevue memiliki prospek investasi yang cerah di masa depan.
Hubungi kami untuk mendapatkan promo DP ringan dan cicilan fleksibel yang hanya berlaku di tahun 2025.
Kategori

Blog Writer